LAPORAN HASIL PENGAMATAN ASEMBLY MATA KULIAH : PEMBENTUKAN BAHAN
LAPORAN
HASIL PENGAMATAN
ASEMBLY
MATA
KULIAH :
PEMBENTUKAN BAHAN
Disususn oleh:
GEDE PARIS PRATAMA 15503244003
PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
C 2
UNIVERSITAS
NEGERI YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2015
METODE PERAKITAN (Assembling Methods)
Daftar
isi
|
Perakitan adalah
proses penggabungan dari beberapa bagian komponen untuk membentuk suatu
konstruksi yang diinginkan. Proses perakitan untuk komponen-komponen yang
dominan terbuat dari pelat-pelat tipis dan pelat tebal ini membutuhkan
teknik-teknik perakitan tertentu yang biasanya dipengaruhi oleh beberapa
faktor.
Diantaranya
faktor-faktor yang paling berpengaruh adalah :
1. Jenis bahan yang
akan dirakit
2. Kekuatan yang
dibutuhkan untuk konstruksi perakitan
3. Pemilihan metode
penyambungan yang tepat
4. Pemilihan metode
penguatan pelat yang tepat
5. Penggunaan
alat-alat bantu perakitan
6. Toleransi yang
diinginkan untuk perakitan
7. Keindahan bentuk
8. Ergonomis
konstruksi
9. Finishing
Dasar pentingnya
teknik perakitan untuk pembuatan suatu konstruksi dari bahan pelat–pelat
tipis ataupun pelat tebal ini adalah harus mempertimbangkan faktor–faktor
di atas, jika faktor ini diabaikan maka kemungkinan hasil perakitan kurang
baik dan kemungkinan yang lebih fatal lagi adalah konstruksi hasil
perakitan akan rusak.
Jenis
bahan logam yang akan dirakit
Setiap
jenis bahan mempunyai sifat-sifat khusus dari bahan lainnya, sehingga
sewaktu dilakukan perakitan jenis bahan sebelumnya harus diketahui
sifat-sifatnya. Sebab dengan diketahuinya sifat-sifat bahan ini sangat
berpengaruh terhadap pemilihan metode penyambungan. Misalnya jenis
bahan aluminium yang akan dirakit mempunyai kesulitan apabila
dilas, untuk itu dicari alternatif lain untuk proses penyambungan
yakni dengan memperhitungkan dan mempertimbangkan proses kerja yang
lebih mudah dan efisien.
Kekuatan
yang dibutuhkan
Pertimbangan
kekuatan yang dibutuhkan untuk suatu konstruksi, sebaiknya telah dihitung
sewaktu merencanakan konstruksi sambungan yang akan dikerjakan. Hal ini
dengan mempertimbangkan untuk apa konstruksi itu digunakan dengan
dasar ini maka kita dapat memilih metode penyambungan
dalam perakitan.
Dasar pertimbangan
ini adalah dengan meninjau proses kerja yang mudah dan sesuai untuk
kekuatan konstruksi sambungan yang diminta.
Pemilihan metode
penyambungan
Pemilihan
metode penyabungan ini sangat erat hubungannya dengan jenis bahan dan
kekuatan sambungan yang dibutuhkan. Sebab setiap metode penyambungan
mempunyai keistimewaan tersendiri. Apabila kita salah dalam memilih
metode penyambungan, maka akibatnya komponen yang kita rakit kurang
baik hasilnya atau kemungkinan rusak. Seperti pada penyambungan komponen
dari pelat baja tipis, jika menggunakan sambungan las pelat akan dapat
tersambung kuat dan rapat. Sebaliknya, pelat akan melengkung akibat
pengaruh panas pengelesan.
Pemilihan metode
keling (riveting) atau las tahanan mungkin lebih baik hasilnya dari
pengelasan biasa.
Pemilihan
Metode Penguatan
Penguatan
pelat bertujuan untuk memberikan kekakuan pada pelat yang mengalami proses
pembentukan. Karena bahan dasar pelat ini relatif tipis, maka biasanya
dibutuhkan penguatanpenguatan pada pelat baik pada tepi maupun bodi.
Pemilihan penguatan ini disesuaikan dengan bentuk konstruksi
yang dihasilkan. Seperti contoh dalam pembuatan silinder dari
bahan pelat tipis maka tepi silinder akan menghasilkan ketajaman
dan mudah lentur, maka kodisi ini akan memberikan pertimbangan untuk
menambah kawat pada tepi silinder tersebut. Penambahan kawat dengan
lipatan ini akan memberikan tepi pelat menjadi tidak tajam dan kuat.
Penggunaan
Alat Bantu Perakitan
Alat-alat
bantu dalam perakitan harus dipertimbangkan berdasarkan bentuk-bentuk
konstruksi. Konstruksi yang terdiri dari jumlah komponen yang banyak
membutuhkan alat bantu perakitan. Alat bantu ini terutama dibutuhkan untuk
memproduksi suatu alat dalam jumlah yang relatif besar. Alat bantu
yang dibutuhkan seperti Jig dan fixture. Alat-alat bantu
sederhana yang dibutuhkan diantaranya klem penjepit, mal-mal
dan sebagainya.
Toleransi
Toleransi
dalam perakitan dipertimbangkan berdasarkan pasangan antara elemen yang
dirakit menjadi komponen yang lebih besar. Toleransi untuk pasangan ini
dikenal dengan istilah interchange ability (sifat mampu tukar). Patokan
dasar dalam perakitan harus ditentukan terlebih dahulu sebagai acuan
dasar untuk merangkai komponen yang lain.
Bentuk
/Tampilan
Tampilan
suatu produk sangat mempengaruhi terhadap nilai jual produk itu sendiri.
Tampilan pada dasarnya diawali dari gambar atau desainnya. Tampilan
disesuaikan dengan penggunaan konstruksi di lapangan.
Ergonomis
Ergonomis
yang dimaksud dalam perakitan ini adalah kesesuaian antara produk dengan
kenyamanan si pemakai (end user) . Artinya apabila produk ini digunakan
tidak menimbulkan cepat letih, membahayakan, membosankan, dan sebagainya.
Finishing
Finishing
atau pekerjaan akhir merupakan bagian yang sangat penting dalam proses
perakitan. Finishing ini akan memberikan tampilan terhadap nilai jual
produk.
11.3. Prosedur Perakitan
Langkah perakitan
untuk berbagai komponen mesin ini dipersiapkan menurut langkah persiapan,
pelaksanaan dan finishing.
Persiapan
Menyiapkan
alat bantu/jig
Alat bantu
dipilih yang sesuai dengan konstruksi yang dirakit
Pelaksanaan
Menentukan
teknik untuk mengikat/menyambung antara komponen.
Komponen-komponen yang dirakit diperiksa posisinya, meliputi: kesikuan,
kerataan dan
kelurusan sesuai spesifikasi.
Posisi
yang dibutuhkan untuk merakit komponen-komponen dalam hal kesikuan,
kerataan, kelurusan dapat menentukan garis
acuan (datum line) jika diperlukan.
Apabila
diperlukan, garis acuan (datum line) yang sesuai ditandai dengan benar
sesuai
fasilitas perakitan.
Jig dan
perlengkapan perakitan dan alat-alat yang diperlukan distel dan dipakai.
Finishing
Perakitan diperiksa
secara visual dan ukurannya disesuaikan dengan gambar dan spesifikasi.
Metode
Cascade
Metode Cascade adalah
metode perakitan antara komponen dengan langkah yang berurutan. Pada
prinsipnya metode ini banyak digunakan untuk sistem pengabungan antara
komponen dengan menggunakan rivet atau paku keling. Dalam
proses pengabungan atau penyambungan antara komponen dari
bahan pelat-pelat tipis. Metode Cascade ini banyak digunakan untuk perakitan
dengan menggunakan sistem sambungan riveting atau keling. Proses riveting
ini dengan menggunakan alat sederhana yakni perangkat penembak paku. Alat
ini menjepit paku yang sudah dimasukkan dalam lobang hasil pengeboran
pelat yang akan disambung. Selanjutnya alat ini ditekan secara
bertahap sampai batang paku putus.
Metode
Keseimbangan
Metode keseimbangan
dalam perakitan merupakan proses penyambungan komponen-komponen dengan
menggunakan spot welding. Penggunaan perakitan dengan las spot ini sangat banyak
digunakan untuk penyambungan pelat-pelat tipis. Aplikasi proses
penyambungan dengan spot welding ini digunakan di industri mobil dan
kereta api, juga industri pesawat terbang yang menggunakan bodinya dari
bahan pelat-pelat tipis. Keseimbangan yang dimaksukan dalam proses ini
adalah posisi sambungan dibeberapa titik harus dilakukan secara seimbang.
Metode
Bongkar Pasang (Knock down)
Metode bongkar pasang
atau istilah yang lebih populernya adalah knock down merupakan metode yang
banyak digunakan untuk perakitan.
Metode bongkar pasang ini bertujuan
diantaranya :
1.
Memudahkan dalam mobilitas atau transfortasi.
2.
Memudahkan untuk proses perawatan atau
penggantian komponen bagian-bagian dalam.
3.
Memudahkan dalam operasional pekerjaan.
4.
Konstruksi
menjadi lebih sederhana
5.
Penggunaan
lebar bahan dan jenis dapat dengan mudah diterapkan dalam perakitan.
Proses perakitan
dengan metode knock down ini umumnya menggunakan sambungan baut dan mur
ataupun screw. Perakitan dengan metode ini harus dilakukan secara teliti, terutama
dalam hal pengeboran lobang-lobang yang akan dirakit. Pengeboran
lobang-lobang ini biasanya dilakukan dengan memberi posisi dasar
pemasangan. Lobang yang tidak tetap lebih besar dari lobang yang tetap.
Beberapa
contoh-contoh baut dan mur juga screw yang umum digunakan di pasaran.
Jenis dan ukuran diameter dan panjang sangat bervariasi.
Langkah
Perakitan
Menandai
bagian sisi pelat yang akan ditekuk
Menekuk
setiap sisi pelat sesuai dengan tanda
Menekuk
sisi pelat menjadi persegi.
Menyambung
lipatan bodi dengan solder
Alat yang
digunakan
Mistar
baja, penggores
Gunting
Palu rata
Landasan
persegi
Alat
solder, bahan tambah (timbel), dan pasta
Rangkuman
Perakitan adalah
proses penggabungan dari beberapa bagian komponen untuk membentuk suatu
konstruksi yang diinginkan. Proses perakitan untuk komponen-komponen yang
dominan terbuat dari pelat-pelat tipis dan pelat tebal ini membutuhkan
teknik-teknik perakitan tertentu yang biasanya dipengaruhi oleh beberapa
faktor seperti : Jenis bahan pelat yang akan dirakit, kekuatan
yang dibutuhkan untuk konstruksi perakitan, pemilihan
metode penyambungan yang tepat, pemilihan metode penguatan pelat
yang tepat, penggunaan alat-alat bantu perakitan, toleransi yang diinginkan
untuk perakitan, keindahan bentuk, ergonomis konstruksi dan finishing.
Setiap jenis bahan
mempunyai sifat–sifat khusus dari bahan lainnya, sehingga sewaktu
dilakukan perakitan jenis bahan sebelumnya harus diketahui sifat–sifatnya.
Sebab dengan diketahuinya sifat–sifat bahan ini sangat berpengaruh
terhadap pemilihan metode penyambungan.
Pertimbangan kekuatan
yang dibutuhkan untuk suatu konstruksi, sebaiknya telah dihitung sewaktu
merencanakan konstruksi sambungan yang akan dikerjakan.
Alat-alat bantu dalam
perakitan harus dipertimbangkan berdasarkan bentuk-bentuk konstruksi.
Konstruksi yang terdiri dari jumlah komponen yang banyak membutuhkan alat
bantu perakitan. Alat bantu ini terutama dibutuhkan untuk memproduksi
suatu alat dalam jumlah yang relatif besar. Alat bantu yang dibutuhkan
seperti Jig dan fixture. Toleransi dalam perakitan dipertimbangkan
berdasarkan pasangan antara elemen yang dirakit menjadi komponen yang
lebih besar. Toleransi untuk pasangan ini dikenal dengan istilah
interchange ability (sifat mampu tukar). Patokan dasar dalam perakitan
harus ditentukan terlebih dahulu sebagai acuan dasar untuk
merangkai komponen yang lain.
sekian
Komentar
Posting Komentar