LAPORAN FISIKA PRAKTIKUM BAG 2. GEDE PARIS PRATAMA TEKNIK MESIN UNY 2015

1.     DONGKRAK ULIR

PENDAHULUAN

1.1.           Latar belakang

Dongkrak ulir merupakan suatu alat mampu menganakat beban yang begitu berat sesuai dengan kapasitasnya.  Dongkrak ulir berfungsi untuk memberikan kemudahan dalam suatu pekerjaan terutama dalam mengangkat benda atau barang yang berat, dan akan lebih mudah dengan mengunakan dongkrak ulir.
            Dongkrak ulir mempunyai ukuran yang berbeda beda sesuai dengan kebutuhan yang kita inginkan, semakin besar rangka dongkrak ulir maka semakin besar juga beban yang dapan diangkatnya, begitupun sebaliknya.

Tujuan :
Adapun tujuan dari percobaan mesin sederhana dongkrak ulir ini dengan metode alat dongkrak ulir sederhana adalah sebagai berikut :
1)      dapat menentukan KMt,PK,KMn
2)      dapat menentukan besar efisiensi
3)      mengetahui sifat dan karakteristik alat

            Dongkrak ulir merupakan salah satu jenis pesawat sederhana yang digunakan untuk mengangkat beban dengan batang ulir. Dengan menggunakan poros berulir berat dapat diangkat lebih tinggi sesuai ketinggian yang diperluakan dengan lebih mudah dan tenaga yang minimal , artinya gaya yang kita kluarkan menjadi lebih kecil disbanding tidak menggunakan dongkrak ulir . semakin banyak ulir yang kita gunakan akan semakin ringan missalnya menggunakan ulir ganda atau ulir triple.
Disampin ini di tunjukan gambar sebuah mesin sederhana berupa system ulir yang di gunakan pada dongkrak ulir vertical. Komponen utama dari alat ini adalah rumah ulir,batang ulir, danpiringan pemutar.
Cara kerjanya:
Bila piring pemutar di putar dengan gaya P kea rah berlawana arah jarum jam, maka maka batang ulir akan ikut berputar. Bula di atas piring diletakkan beban B, maka beban tersebut akan terangkat. System ini dapat di terapkan untuk menentukan gaya tekan baut dan gaya untuk memutar kuncinya. Bila gayaP bergerak sejauh hp yang besarnya πD , maka batang ulir akan bergerak satu kisar ,di beri simbol k jadi besarnya hB=k


Keuntungan mekanik
KM teoritis= B/Pt, besarnya sama dengan PK (lihat uraian berikut)
Menentukan KMt berdasarkan prinsip kerja kesetimbangan energy:
            Usaha beban=usaha angkat,(efesiensi=1)
            B.hB=P.hP
B.k=P. πD          B/P= πD/k
Jadi besarnya keuntungan mekanik teoritis. KMt= πD/k
Keuntungan mekanik nyata,KMn=B/Pn, diperoleh dari percobaan
Perbandingan kecepatan:
PK=hp/hb= πD/k
Efesiensi=usaha beban:usaha gaya= B.x.hB/



1.3.           Alat dan langkah percobaan

Alat :
1.      perangkat percobaan dongkrak ulir
2.      timbangan
3.      jangka sorong
Langkah percobaan
1.      pastikan tali tali terpasng dengan benar pada puli
2.      lindungi papan dengan papan atau karpet agar tidak terjatuh besi beban
3.      jangka sorong jangan sampai jatuh
4.      timbangan jangan dipindah-pindah agar tidak jauh
5.      perhatikan kapasitas timbangan bila akan menimbang beban












5.4.           Data pengamatan

D=102
K=2,25
Percobaan ke
B (kg)
Pn(kg)
1
5
0,515
2
6,5
0,162
3
7
0,201
4
6
0,159
5
7,5
0,211
6
8,5
0,255
7
8
0,2375
8
9
0,24059
9
9,7
0,246
10
10
0,250
11
11
0,280
12
12
0,3
13
13
0,340
14
14
0,360
15
15
0,380
16
16
0,4
17
17
0,437
18
18
0,446
19
19
0,460
20
20
0,483
Percobaan ke
KMt (π.D/k)
KMn=B/Pn
η=KMn/KMt
1

33,11
0,23
2

40,12
0,28
3

34,82
0,24
4

37,73
0,26
5

35,56
0,24
6

33,68
0,23
7

35,68
0,25
8
142,34
36,96
0,26
9

39,43
0,27
10

40
0,28
11

39,28
0,27
12

40
0,28
13

38,23
0,27
14

38,89
0,27
15

39,47
0,27
16

40
0,28
17

38,90
0,27
18

40,36
0,28
19

41,30
0,29
20

41,40
0,29


Harga rata-rata η= Σ η/20=5,31/20=0,2655




5.5.           Pembahasan

      Percobaan dongkrak ulir ini kami lakukan 20 kali percobaan dengan beban B yang berbeda-beda. Dongkrak ulir adalah system kerja yang menggunakan poros ulir mada mesin sederhana.
      Cara kerjanya adalah bila piring diputar dengan gaya P kea rah berlawanan jarum jam, maka batang ulir ikut berputar , sedangkan bila di atas piring pemutar di letakkan beban B maka beban tersebut akan terangkat .
      Dari percobaan tersebut kita mendapatkan besarnya KMt,KMn,PK dan η

KMt=142,34  (di peroleh dari)
KMt= (π.D/k)=3,14.102/2,25=142,34

KMn= B/Pn
Missal percobaan ke-2  KMn= B/Pn
                                                =6,5/0,162=40,12
      η=KMn/KMt
Missal percobaan ke-2  η=KMn/KMt
                                                =40,12/142,34=0,28
      Harga rata-rata η= Σ η/20=5,31/20=0,2655



5.6.           Kesimpulan

Dongkrak ulir dapat memudahkan atau meringankan pekerjaan saat menaikan benda yang berat dengan gaya yang sangat kecil,Dengan cara kerja piringan berputar batang ulir naik dan kenaikan batang ulir ini tergantung pada kisar ulirnya, tetapi memakan jarak yang cukup panjang dan menggunakan efesiansi yang sangat rendah dikarenakan bebrapa factor yang mempengaruhi
-          ruas ulir sangat lebar sehingga semakin berat beban yang di angkat semakin besar pula gaya gesek poros ulir itu dengan murnya



6.     KEREK GANDA

PENDAHULUAN

6.1. Latar belakang

                        Pernahkah kita merasa kesulitan saat membawa sebuah barang dari tempat satu ke tempat yang rendah ke yang tinggi??? Pasti tidak mudah bukan untuk mengangkat dan membawa barang dari bawah hingga atas, terlebih jika barang yang diangkat adalah barang yang bebannya cukup berat. Maka kita membutuhkan alat untuk mempermudah itu semua, dan cara yang mudah
Apa sih pesawat sederhana? Pesawat sederhana adalah alat-alat yang dapat memudahkan pekerjaan manusia dalam melakukan sebuah usaha. Jenis-jenis pesawat sederhana ada 4 macam, dan untuk memudahkan dalam memahami pesawat sederhana beserta contohnya dibuatlah makalah ini untuk mengupas pesawat sederhana secara lebih rinci.





Tujuan :
1.      Dapat menentukan KMt,KMn,PK,
2.      Dapat menghitung efesiensi alat
3.      Dapat memahami sifat atau karakteristik alat

Katrol merupakan salah satu jenis pesawat sederhana yang digunakan untuk memindahkan atau mengangkat benda ketempat yang lebih tinggi dengan sistim puli tunggal atau puli ganda beban yang di pindahkan ke tempat labih tinggi akan lebih mudah dan ringan. Artinya gaya yang kita keluarkan lebih kecil jika menggunakan kerek ganda, semakin banyak puli yang digunakan semakin ringan mengangkat benda tersebut
Di samping ini di tunjukan sebuahmesin sederhana berupa kerek ganda dengan system puli tunggal dan puli ganda. Komponen utama dari alat tersebut adalah puli dan tali. Ukuran pada alat yang sebenarnya adalah sama dan seiring pemasangannya sejajar , tidak seperti gambar ilustrasi di samping. Bila tali ditarik dengangaya P sejauh hP,maka puli-puli akan beputar sedemikian rupa, sehingga beban P akan bergerak setinggi hB.


Keuntungan mekanik:
Perbandingan antara besarnya beban yang di angkat B dengan gaya untuk menarik P,disebut dengan keuntungan mekanik
KM teoritis=B/Pt
Besarnya KMt inisama dengan besarnya perbandinganantara panjang hP danpanjang hB, dimana sering disebut sebagai perbandingan kecepatan (PK)
Berdasarkan prinsip kesetimbangan:
Perhatikan garis di titik O pada tali kerek tunggal dan kerek ganda. Pada titik ini berlaku kesetimbangan, saat seluruh system dalam keadaan setimbang.
Lihatlah jumlah tali pada garis O sama dengan jumlah puli
KMt= 1 (kerek puli 1)
KMt= 3(kerek puli 3)
KMt=6 (kerek puli 6)
Berarti KMt= n bila pulinya n buah
KM nyata adalah keuntungan mekanik dari keadaan senyatanya,definisinya:
KMn=B/Pn, besarnya Kmn lebih kecil dari besarnya Kmt.
Perbandingan kecepatan pada kerek-kerek puli diatas secara logika dapat ditentukan:
PK=1(kerek puli 1)
PK=3(kerek puli 3)
PK=6( kerek puli 6),berarti PK=n bila pulinya n buah
Efisiensi: usaha beban/usaha gaya= KMn/KMt, harganya < 1










6.3. Alat dan langkah percobaan

Alat :
1.      Perangkat percobaan kerek ganda
2.      Timbangan
3.      Mistar baja rol meter
4.      Pemotong benang
Langkah percobaan
1.      Lakukan percobaan kerek puli. Pastikan benang terpasang dengan benar
2.      Ambil pemberan sebagai beban B. timbanglah bersama dengan kerek puli yang di bawah dan anggap sebagai B juga
3.      Pada P berilah pemberat juga sehingga tanda-tanda beban B terangkat pelan-pelan, kemudian timbang beban P
4.      Catatlah massa B danP
5.      Ulangi percobaan dengan 2 beban B yang sama setiap puli, untuk n=3,4,5,6. Catatlah dengan teliti

6.4.           Data pengamatan

B
P
KMt
KMn=B/Pn
η =KMn/KMt
185
106
3
1,745
0,581
250
129
3
1,937
0,645




187
78,5
4
2,382
0,595
250
103
4
2,427
0,606




187
71
5
2,633
0,526
250
87,5
5
2,857
0,571




187
59
6
3,169
0,528
250
71
6
3,521
0,586

Harga rata-rata η pada jumlah puli 3=0,581+0,645=1,226/20=0,613
Harga rata-rata η pada jumlah puli 4=0,595+0,606=1,201/2=0,6005
Harga rata-rata η pada jumlah puli 5=0,526+0,586=1,112/2=0,556
Harga rata-rata η pada jumlah puli 6=0,528+0,568=1,096/2=0,548







6.5.           Pembahasan

Setiap pesawat sederhana memiliki keuntungan mekanik. Semakn besar keuntungan mekanik maka ,semakin mudah pula benda untuk diangkat
KMt=B/Pn dan KMn nyata B/Pn pada percobaan dengan 3 puli, moment gayanya P=B/3
KMt=3, dapat disimpulakan besarnya KMt sama dengan banyak puli. Pada percobaan ini besar KMn selalu lebih kecil dari pada KMt. Hal ini disebabkan karena adanya energy yang terbuang/berubah menjadi energy lain, seperti adanya gesekan katrol karena katrol kasar ini menyababkan KMn<KMt, setiap pesawat mempunyai efesiensi alat(η) secara nyata besarnya akan slalu < 1
Η=usaha beban/usaha gaya=B.hB/p.hP
Semakin banyak puli akan semakin banyak keuntungan mekaniknya sehingga semakin mudah untuk mengangkat beban.

6.6.           Kesimulan

Besarnya KMt=banyak puli, KMn<KMt dan alat η<1 .hal ini dikarenakan adanya suatu system yang ada di alam tidak benar-benar ideal yang di sebabkan adanya suatu energy yang terbuang menjadi energy lain factor lain seperti:
1.       Kurangnyaketelitian dalam suatu perhitungan
2.       Puli yang tidak licin/kasar



7.     WHEEL & AXEL DIFFERENTIAL

PENDAHULUAN


Tujuan :
1.      Dapat menentukan KMt,KMn,PK
2.      Dapat menghitung besar efesiensi
3.      Memahami sifat atau karakteristik alat

 

Di sarnping ini ditunjukkan gambar sebuah Mesin sederhana berupa alat pengangkat sistem  ‘Wheel & axel differential". Komponen utama dari alat tersebut adalah piringan atau roda D dan dua penggulung d1 dan d2.
Cara Kerja:
Bila tali ditarik dengan gaya P sejauh hP yang besarnya πD, maka penggulung akan berputar dan menyebabkan tali akan menggulung di poros d1 dan melepas pada poros d2.
Karena d1 > d2, maka tali yang digulung adalah setinggi hB, yang besarnya
Keuntungan Mekanik.
KM teoritis =  , besarnya sama dengan PK (lihat uranan berikutnya).
Besarnya KMt ini sama dengan besarnya perbandingan antara panjang hP dan panjang hB, di mana sering disebut sebagai Perbandingan Kecepatan (PK).
Menentukan KMt berdasarkan prinsip kesetimbangan :





Perhatikan pada titik O saat seluruh system dalam keadaan setimbang, maka terjadi kesetimbangan Juga pada titik tersebut.
                             
                             ,
Jadi KMt =
Keuntungan mekanik nyata, KMn :  , diperoleh dari percobaan.
Perbandingan Kecepatan (PK).
PK =
Bila ujung tali ditarik sehingga piringan berputar 1 kali putaran, maka P bergerak sejauh hP yaitu πD. Secara bersamaan, poros 1 akan munggulung tali sepanjang πd1 dan poros 2 akan melepaskan tali sepanjang πd2, sehingga tali yang tergulung sebenarnya πd1 - πd2 atau beban B akan terangkat setinggi :
hB =  , sehingga PK =  , Besarnya = KMt.
Efesiensi.
ղ =  , Harganya < 1



7.2. Alat dan langkah percobaan

Alat :
a.       Perangkat percobaan “W & A D”
b.      Timbangan
c.       Jangka sorong
Langkah percobaan
a.       Pastikan tali terpasang dengan benar
b.      Ambil pemberat sebagai beban B. timbanglah bersama puli bawah
c.       Pada P berilah pemberat juga, sehinggga ada tanda-tanda beban akan mulai bergerak naik
d.      Catatlah massa B dan massa P
e.       Percobaan 1 selesai
f.       Lakukan percobaan lagi dengan B yang berbeda
g.      Timbanglah B dan P dengan benar jangan sampai tertukar
h.      Lepas pemberat,ukurlah garis tengah piringan D garis tengah poros d1 dan d2
i.        Percobaan selesai

7.3. Data pengamatan dan pengolahan data

Percobaan ke
B
Pn
KMt
KMn=B/Pn
 η=KMn/KMt
1
187,5
106

1,768868
0,221579
2
287,5
143,5

2,003484
0,250969
3
335,5
173

1,939306
0,24293
4
345,5
287

1,203833
0,1508
5
523,5
248

2,110887
0,264423
6
572,5
274

2,089416
0,261733
7
634,5
297

2,136364
0,267614
8
637,5
304

2,097039
0,262688
9
670
328,5

2,039574
0,25549
10
671,5
315

2,131746
0,267036
11
787,5
351
7,983
2,24359
0,281046
12
323,5
164

1,972561
0,247095
13
536,5
258

2,079457
0,260486
14
647,5
303

2,136964
0,267689
15
624
290

2,151724
0,269538
16
387,5
192,5

2,012987
0,252159
17
595
274

2,171533
0,27202
18
634,5
299

2,122074
0,265824
19
787,5
361

2,18144
0,273261
20
623,5
289

2,157439
0,270254

7.4.            Pembahasan

Di sarnping ini ditunjukkan gambar sebuah Mesin sederhana berupa alat pengangkat sistem  ‘Wheel & axel differential". Komponen utama dari alat tersebut adalah piringan atau roda D dan dua penggulung d1 dan d2.
Cara Kerja:
Bila tali ditarik dengan gaya P sejauh hP yang besarnya πD, maka penggulung akan berputar dan menyebabkan tali akan menggulung di poros d1 dan melepas pada poros d2.
Karena d1 > d2, maka tali yang digulung adalah setinggi hB, yang besarnya
      Dalam percobaan W & D ini kami melakukan 20 kali percobaan dengan beban yang berbeda. Setiap posisi percobaan kami menggunakan kami menggunakan besar beban dan penarik yang berbeda.
      Kami mengidentifikasi besar keuntungan teoritis(KMt) dan nyata(KMn) perbandingan kecepatan (PK) dan efesiensi (η) dengan menggunakan persamaan:

Efisiensi = η= KMn/Kmn
KMt=

KMn=B/Pn
PK=KMt
                                                  






Dari data yang didapatkan,pesawat sederhana W&D akan lebih ringan dan mudah untuk mengangkan dan memindahkan benda disebabkan oleh perbandingan putaran. Semakin besar selisih dismeter maka keuntungan mekanisnya baik secara teoritis maupun nyata akan mendapatkan hasil terbesar dari pada selisih yang lebih kecil. Itu dapat di buktikan pada table pengolahan data. Maka dari itu gaya(F) yang di butuhkan akan semakin kecil

7.5.           Kesimpulan

Saat roda/piringan P ditarik oleh gaya sejauh hP maka poros 1 yang berdiameter d1 akan berputar searah putaran piringan P menggulung tali sedangkan poros 2 dengan diameter d2 akan melepas gulungan tali. Beban yang digantungkan pada katrol akan terangkat bersama katrol yang disambungkan pada tali anatara poros 1 dan poros 2. Dengan menggunakan sistem ini pengangkatan beban akan menjadi labih ringan, kurang lebih ½ dari beban nyata.

8.     KESETIMBANGAN PARTIKEL

PENDAHULUAN

8.1. Latar belakang

Kesetimbangan adalah suatu kondisi benda dengan resultan gaya dan resultan momen gaya sama dengan no. Kesetimbangan benda sangat penting untuk dipelajari karena banyak sekali kegunaannya, antara lain dalam bidang teknik, bidang olahraga dan terkadang juga bidang medis.
Keseimbangan merupakan konsep yang sangat erat kaitannya dengan kenyamanan hidup manusia. Dalam tubuh manusia saja konsep keseimbangan itu ada. Manusia bisa berjalan dengan baik salah satunya karena adanya konsep keseimbangan.
Kesetimbangan biasa terjadi pada:
o   Benda yang diam (statik)
Contoh: semua bangunan gedung, jembatan, pelabuhan dan lain-lain.

o   Benda yang bergerak lurus beraturan (dinamik)
Contoh: gerak meteor diruang hampa, gerak kereta api diluar kota, elektron mengelilingi inti anom, bumi mengelilingi matahari, dan lain-lain.

Dengan adanya praktikum ini diharapkan mampu menentukan gaya-gaya yang bekerja pada titik kesetimbangan secara tepat.
Kesetimbangan benda sangat penting untuk dipelajari karena banyak sekali kegunaannya, antara lain dibidang teknik, bidang olahraga dan terkadang juga dalam bidang  medis. Kesetimbangan pada sebuah partikel dapat dianggap sebagai suatu kesetimbangan pada suatu titik. Partikel dianggap sebagai satu benda yang dapat diabaikan massanya atau dianggap bekerja pada titik tersebut.
Partikel adalah benda yang ukurannya dapat diabaikan sehingga dapat digambarkan sebagai suatu titik materi. Akibatnya, jika gaya bekerja pada partikel, titik tangkap gaya berada tepat pada partikel-partikel tersebut. Oleh karena itu, partikel hanya mengalami gerak translasi dan tidak mengalami gerak rotaso.
Suatu partikel dikatakan dalam keadaan setimbang apabila resultan gaya yang berkerja pada partikel sama dengan nol.
Apabila partikel pada bidang xy, maka syarat kesetmbangan adalah resultan gaya pada komponen sumbu x dan sumbu y sama dengan nol.
Berdasarkan hukum I Newton, jika resultan gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol, maka percepatan benda menjadi no. Artinya bahwa partikel dalam keadaan diam atau bergerak dengan kecepatan tetap. Apabila partikel dalam keadaan diam disebut mengalami kesetimbangan statis, sedangkan jika bergerak dengan kecepatan tetap disebut kesetimbangan dinamis.

Berdasarkan kedudukan titik beratnya, keseimbangan benda ketika dalam keadaan diam (keseimbangan statis) dikelompokkan menjadi tiga:
o   Keseimbangan stabil
Yaitu keseimbangan yang dialami benda dimana apabila dipengaruhi oleh gaya atau gangguan kecil benda tersebut akan segera keposisi keseimbangan semula.

o   Keseimbangan labil
Yaitu keseimbangan benda yang apabila diberi sedikit gangguan benda tersebut tidak bisa kembali keposisi keseimbangan semula.

o   Keseimbangan indeferen atau netral
Yaitu keseimbangan yang dialami benda yang apabila diberikan sedikit gangguan benda tersebut tidak mengalami perubahan titik berat benda.
Suatu benda tegar berada dalam keadaan seimbang jika pas diletakkan dititik beratnya. Titik berat adalah titik dimana benda akan berada dalam keseimbangan rotasi (tidak mengalami rotasi). Pada saat benda tegar mengalami gerak translasi dan rotasi sekaligus maka pada saat itu titik berat akan bertindak sebagai sumbu rotasi dan lintasan gerak dari titik berat ini menggambarkan lintasan gerak translasinya.
Tujuan :
Adapun tujuan dari percobaan kesetimbangan partikel ini adalah sebagai berikut :
a.               dapat menguraikan gaya pada sumbu x dan sunbu y
b.             dapat menghitung besarnya resultan gaya secara perhitungan.
c.              dapat menghitung besarnya resultan gaya secara polygon daya. Mahasiswa memahami prinsip kesetimbangan partikel.
Ditunjukan sebuah titik/partikel ditarik oleh gaya-gaya F1, F2, F3, dan F4 yang berturut turut membentuk sudut θ1, θ2, θ3, dan θ4.
Bila setiap gaya diuraikan pada sumbu x dan sumbu y diperoleh
Fx = F Cos θ dan Fy = F Sin θ
Sehingga jumlah gaya atau resultan gaya yang bekerja ialah
 , dengan Rx = ∑Fx  dan Ry = ∑Fy
Dalam keadaan setimbang, besarnya R = 0.


8.3. Alat dan langkah percobaan

Alat :
d.      Perangkat percobaan kesetimbangan benda-partikel
e.       Timbangan
f.       Spidol
Langkah percobaan
g.      Patikan pemasangan benang pada puli dan kertas milimeter atau kertas pembantu telah terpasang dengan benar.
h.      Berikan beban pada masing-masing ujung tali sedemikian sebagai F1, F2, F3, dan F4 sehingga titik pusat cincin terletak pada perpotongan sumbu x dan sumbu y di kertas milimeter atau kertas pembantu.
i.        Berilah titik pada tengah cincin tepatkan pada perpotongan sumbu.
j.        Buatlah sebuat titik pada kertas milimeter yang dilewati masing-masing benang.
k.      Tentukan koordinat titik titik tersebut.
l.        Lepaskan beban dan timbanglah.

8.4.           Data pengamatan dan pengolahan data

Percobaan ke
Massa (kg)
Gaya (N)=mxg
θ=Atan y/x
X (cm)
Y (cm)
Fy=F1y+F2y+F3y+F4y+F5y
Fx=F1x+F2x+F3x+F4x+F5x
R=

0,1
0,98
48,96
47
54
1,98
1,6492
114,02
1
0,05
0,49
53,93
75
-103




0,07
0,69
65,93
-46
-103




0,05
0,49
27,18
-74
38



2
0,05
0,49
54,03
37
51
2,56
2,549
29,01

0,15
1,47
45,49
48
-49




0,05
0,49
36,02
-33
-24




0,12
1,18
45
-51
51



3
0,15
1,47
36,38
57
42
3,338
3,108
115,85

0,05
0,49
48,9
41
-47




0,15
1,47
57,13
-42
-65




0,12
1,18
46,97
-42
-45



4
0,15
1,47
45
61
61
3,693
3,209
112,09

0,1
0,98
24,59
59
-27




0,07
0,69
40,06
-44
-37




0,2
1,96
67,48
-46
111



5
0,1
0,98
48,94
54
62
3,168
2,76
74,95

0,09
0,88
29,64
65
-37




0,1
0,98
43,39
-36
-34




0,15
1,47
64,17
-30
62




8.5.           Pembahasan

Resultan gaya tidak Nol.
            Pada mulanya kesetimbangan titik berada di tengah bidang pengamatan yang mana saat itu tidak ada pemberian pemberat/gaya pada masing-masing ujung tali sehingga resultan gaya dianggap nol dengan posisi titik seimbang 4 tali ditengah bidang.
            Setelah diberi pemberat yang berbeda nilainya pada setiap ujung tali, terjadi perpindahan posisi titik seimbang. Perpindahan posisi dari titik semula (O) ke posisi akhir dinyatakan dalam (R) melalui perhitungan yang sudah dilakukan besar nilai (R) dapat ditemukan melalui jarak antara posisi awal dan posisi akhir titik seimbang (ini mengacu pada metode polygon) dan penjumlahan gaya-gaya yang bekerja pada sistem ini.
            Dalam perhitungan resultan menggunakan penjumlahan gaya-gaya yang bekerja tidak ditemukan besarnya resultan =0. Hal ini dikarenakan besarnya gaya yang diberikan pada setiap ujung tali berbeda-beda. Pemberian besar gaya yang berbeda ini menyebabkan perpindahan titik setimbang tali dari posisi awal ke posisi akhir yang membuktikan bahwa terjadi resultan gaya. Apa bila gaya yang diberikan pada setiap ujung tali sama besar, maka akan didapatkan besarnya resultan =0 yang dibuktikan tidak terjadinya perpindahan titik setimbang tali.
e. Kelemahan percobaan
1. kelemahan pada perangkat percobaan
a)      Perangkat percobaan menggunakan katrol pada ujung tali pemberat, sehingga saat pemberian gaya pada ujung tali akan mengalami gaya gesek antara tali dan katrol yang mengakibatkan terjadi perubahan nilai gaya dari yang tercantum
b)      Pengukuran perpindahan titik tengah dari posisi awal ke posisi akhir sulit untuk dilakukan seakurat mungkin saat dilakukan secara manual.
2. kelemahan dalam pembahasan.
Penarikan garis tegak lurus pada titk akhir terkadang banyak menimbulkan kekeliruan pada perhitungan.


8.6.           Kesimpulan

Berdasarkan data yang kami peroleh dapat dikatakan bahwa gayaF dapat diuraikan dalam F cos θ untuk sumbu x dan F sin θ untuk sumbu y. agar dapat menggunakan syarat-syarat kesetimbangan untuk menghitung gaya yang belum diketahui, maka kita amati dulu partikel yang ada dalam keadaan setimbang dimana gaya yang akan di hitung. Jadi untuk memperoleh kesetimbangan benda dapat digunakan ∑Fx  =0 dan ∑Fy=0 dan menghitung betul prosedur yang baik dan benar



Komentar

  1. The Ritz-Carlton Casino, a racino in the heart of Central Florida
    One night in February, the Ritz-Carlton casino sedabet hotel 안전사이트 샤오미 in 사설 토토 사이트 Central Florida, owned and operated by Treasure Island 먹튀 신고 Development Corporation (“VGC”), 스포츠 토토 배당률 보기

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer