LAPORAN FISIKA PRAKTIKUM BAG 2. GEDE PARIS PRATAMA TEKNIK MESIN UNY 2015
1.
DONGKRAK
ULIR
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
belakang
Dongkrak
ulir merupakan suatu alat mampu menganakat beban yang begitu berat sesuai
dengan kapasitasnya. Dongkrak ulir
berfungsi untuk memberikan kemudahan dalam suatu pekerjaan terutama dalam
mengangkat benda atau barang yang berat, dan akan lebih mudah dengan mengunakan
dongkrak ulir.
Dongkrak
ulir mempunyai ukuran yang berbeda beda sesuai dengan kebutuhan yang kita
inginkan, semakin besar rangka dongkrak ulir maka semakin besar juga beban yang
dapan diangkatnya, begitupun sebaliknya.
Tujuan :
Adapun tujuan dari percobaan mesin sederhana dongkrak ulir
ini dengan metode alat dongkrak ulir sederhana adalah sebagai berikut :
1) dapat menentukan KMt,PK,KMn
2) dapat menentukan besar efisiensi
3) mengetahui sifat dan karakteristik
alat
Dongkrak ulir merupakan salah satu jenis
pesawat sederhana yang digunakan untuk mengangkat beban dengan batang ulir.
Dengan menggunakan poros berulir berat dapat diangkat lebih tinggi sesuai
ketinggian yang diperluakan dengan lebih mudah dan tenaga yang minimal ,
artinya gaya yang kita kluarkan menjadi lebih kecil disbanding tidak
menggunakan dongkrak ulir . semakin banyak ulir yang kita gunakan akan semakin
ringan missalnya menggunakan ulir ganda atau ulir triple.
Cara kerjanya:
Bila piring pemutar di putar dengan
gaya P kea rah berlawana arah jarum jam, maka maka batang ulir akan ikut
berputar. Bula di atas piring diletakkan beban B, maka beban tersebut akan
terangkat. System ini dapat di terapkan untuk menentukan gaya tekan baut dan
gaya untuk memutar kuncinya. Bila gayaP bergerak sejauh hp yang besarnya πD
, maka batang ulir akan bergerak satu kisar ,di beri simbol k jadi besarnya
hB=k
Keuntungan mekanik
KM teoritis= B/Pt, besarnya sama dengan
PK (lihat uraian berikut)
Menentukan KMt berdasarkan prinsip kerja
kesetimbangan energy:
Usaha
beban=usaha angkat,(efesiensi=1)
B.hB=P.hP
Jadi besarnya keuntungan mekanik
teoritis. KMt= πD/k
Keuntungan mekanik nyata,KMn=B/Pn,
diperoleh dari percobaan
Perbandingan kecepatan:
PK=hp/hb= πD/k
Efesiensi=usaha beban:usaha gaya=
B.x.hB/
1.3.
Alat
dan langkah percobaan
Alat
:
1. perangkat
percobaan dongkrak ulir
2. timbangan
3. jangka
sorong
Langkah
percobaan
1. pastikan
tali tali terpasng dengan benar pada puli
2. lindungi
papan dengan papan atau karpet agar tidak terjatuh besi beban
3. jangka
sorong jangan sampai jatuh
4. timbangan
jangan dipindah-pindah agar tidak jauh
5. perhatikan
kapasitas timbangan bila akan menimbang beban
5.4.
Data
pengamatan
D=102
K=2,25
Percobaan ke
|
B (kg)
|
Pn(kg)
|
1
|
5
|
0,515
|
2
|
6,5
|
0,162
|
3
|
7
|
0,201
|
4
|
6
|
0,159
|
5
|
7,5
|
0,211
|
6
|
8,5
|
0,255
|
7
|
8
|
0,2375
|
8
|
9
|
0,24059
|
9
|
9,7
|
0,246
|
10
|
10
|
0,250
|
11
|
11
|
0,280
|
12
|
12
|
0,3
|
13
|
13
|
0,340
|
14
|
14
|
0,360
|
15
|
15
|
0,380
|
16
|
16
|
0,4
|
17
|
17
|
0,437
|
18
|
18
|
0,446
|
19
|
19
|
0,460
|
20
|
20
|
0,483
|
Percobaan ke
|
KMt (π.D/k)
|
KMn=B/Pn
|
η=KMn/KMt
|
1
|
|
33,11
|
0,23
|
2
|
|
40,12
|
0,28
|
3
|
|
34,82
|
0,24
|
4
|
|
37,73
|
0,26
|
5
|
|
35,56
|
0,24
|
6
|
|
33,68
|
0,23
|
7
|
|
35,68
|
0,25
|
8
|
142,34
|
36,96
|
0,26
|
9
|
|
39,43
|
0,27
|
10
|
|
40
|
0,28
|
11
|
|
39,28
|
0,27
|
12
|
|
40
|
0,28
|
13
|
|
38,23
|
0,27
|
14
|
|
38,89
|
0,27
|
15
|
|
39,47
|
0,27
|
16
|
|
40
|
0,28
|
17
|
|
38,90
|
0,27
|
18
|
|
40,36
|
0,28
|
19
|
|
41,30
|
0,29
|
20
|
|
41,40
|
0,29
|
Harga rata-rata η= Σ η/20=5,31/20=0,2655
5.5.
Pembahasan
Percobaan
dongkrak ulir ini kami lakukan 20 kali percobaan dengan beban B yang
berbeda-beda. Dongkrak ulir adalah system kerja yang menggunakan poros ulir
mada mesin sederhana.
Cara
kerjanya adalah bila piring diputar dengan gaya P kea rah berlawanan jarum jam,
maka batang ulir ikut berputar , sedangkan bila di atas piring pemutar di
letakkan beban B maka beban tersebut akan terangkat .
Dari
percobaan tersebut kita mendapatkan besarnya KMt,KMn,PK dan η
KMt=142,34 (di peroleh dari)
KMt= (π.D/k)=3,14.102/2,25=142,34
KMn= B/Pn
Missal percobaan ke-2 KMn= B/Pn
=6,5/0,162=40,12
η=KMn/KMt
Missal percobaan ke-2 η=KMn/KMt
=40,12/142,34=0,28
Harga rata-rata η= Σ η/20=5,31/20=0,2655
5.6.
Kesimpulan
Dongkrak
ulir dapat memudahkan atau meringankan pekerjaan saat menaikan benda yang berat
dengan gaya yang sangat kecil,Dengan cara kerja piringan berputar batang ulir
naik dan kenaikan batang ulir ini tergantung pada kisar ulirnya, tetapi memakan
jarak yang cukup panjang dan menggunakan efesiansi yang sangat rendah
dikarenakan bebrapa factor yang mempengaruhi
-
ruas ulir sangat lebar sehingga semakin
berat beban yang di angkat semakin besar pula gaya gesek poros ulir itu dengan
murnya
6.
KEREK
GANDA
PENDAHULUAN
6.1.
Latar belakang
Pernahkah kita merasa kesulitan
saat membawa sebuah barang dari tempat satu ke tempat yang rendah ke yang
tinggi??? Pasti tidak mudah bukan untuk mengangkat dan membawa barang dari
bawah hingga atas, terlebih jika barang yang diangkat adalah barang yang bebannya
cukup berat. Maka kita membutuhkan alat untuk mempermudah itu semua, dan cara
yang mudah
Apa sih pesawat sederhana? Pesawat sederhana adalah alat-alat yang dapat memudahkan pekerjaan manusia dalam melakukan sebuah usaha. Jenis-jenis pesawat sederhana ada 4 macam, dan untuk memudahkan dalam memahami pesawat sederhana beserta contohnya dibuatlah makalah ini untuk mengupas pesawat sederhana secara lebih rinci.
Apa sih pesawat sederhana? Pesawat sederhana adalah alat-alat yang dapat memudahkan pekerjaan manusia dalam melakukan sebuah usaha. Jenis-jenis pesawat sederhana ada 4 macam, dan untuk memudahkan dalam memahami pesawat sederhana beserta contohnya dibuatlah makalah ini untuk mengupas pesawat sederhana secara lebih rinci.
Tujuan :
1. Dapat menentukan KMt,KMn,PK,
2. Dapat menghitung efesiensi alat
3. Dapat memahami sifat atau
karakteristik alat
Katrol merupakan salah
satu jenis pesawat sederhana yang digunakan untuk memindahkan atau mengangkat
benda ketempat yang lebih tinggi dengan sistim puli tunggal atau puli ganda
beban yang di pindahkan ke tempat labih tinggi akan lebih mudah dan ringan.
Artinya gaya yang kita keluarkan lebih kecil jika menggunakan kerek ganda,
semakin banyak puli yang digunakan semakin ringan mengangkat benda tersebut
Keuntungan mekanik:
Perbandingan antara
besarnya beban yang di angkat B dengan gaya untuk menarik P,disebut dengan
keuntungan mekanik
KM teoritis=B/Pt
Besarnya KMt inisama
dengan besarnya perbandinganantara panjang hP danpanjang hB, dimana sering
disebut sebagai perbandingan kecepatan (PK)
Berdasarkan prinsip
kesetimbangan:
Perhatikan garis di
titik O pada tali kerek tunggal dan kerek ganda. Pada titik ini berlaku
kesetimbangan, saat seluruh system dalam keadaan setimbang.
Lihatlah jumlah tali
pada garis O sama dengan jumlah puli
KMt= 1 (kerek puli 1)
KMt= 3(kerek puli 3)
KMt=6 (kerek puli 6)
Berarti KMt= n bila
pulinya n buah
KM nyata adalah
keuntungan mekanik dari keadaan senyatanya,definisinya:
KMn=B/Pn, besarnya Kmn
lebih kecil dari besarnya Kmt.
Perbandingan kecepatan
pada kerek-kerek puli diatas secara logika dapat ditentukan:
PK=1(kerek puli 1)
PK=3(kerek puli 3)
PK=6( kerek puli
6),berarti PK=n bila pulinya n buah
Efisiensi: usaha
beban/usaha gaya= KMn/KMt, harganya < 1
6.3. Alat dan
langkah percobaan
Alat
:
1.
Perangkat percobaan kerek ganda
2.
Timbangan
3.
Mistar baja rol meter
4.
Pemotong benang
Langkah
percobaan
1.
Lakukan percobaan kerek puli. Pastikan
benang terpasang dengan benar
2.
Ambil pemberan sebagai beban B.
timbanglah bersama dengan kerek puli yang di bawah dan anggap sebagai B juga
3.
Pada P berilah pemberat juga sehingga
tanda-tanda beban B terangkat pelan-pelan, kemudian timbang beban P
4.
Catatlah massa B danP
5.
Ulangi percobaan dengan 2 beban B yang
sama setiap puli, untuk n=3,4,5,6. Catatlah dengan teliti
6.4.
Data
pengamatan
B
|
P
|
KMt
|
KMn=B/Pn
|
η =KMn/KMt
|
185
|
106
|
3
|
1,745
|
0,581
|
250
|
129
|
3
|
1,937
|
0,645
|
|
|
|
|
|
187
|
78,5
|
4
|
2,382
|
0,595
|
250
|
103
|
4
|
2,427
|
0,606
|
|
|
|
|
|
187
|
71
|
5
|
2,633
|
0,526
|
250
|
87,5
|
5
|
2,857
|
0,571
|
|
|
|
|
|
187
|
59
|
6
|
3,169
|
0,528
|
250
|
71
|
6
|
3,521
|
0,586
|
Harga rata-rata η pada jumlah puli
3=0,581+0,645=1,226/20=0,613
Harga rata-rata η pada jumlah puli
4=0,595+0,606=1,201/2=0,6005
Harga rata-rata η pada jumlah puli
5=0,526+0,586=1,112/2=0,556
Harga rata-rata η pada jumlah puli
6=0,528+0,568=1,096/2=0,548
6.5.
Pembahasan
Setiap pesawat sederhana memiliki keuntungan
mekanik. Semakn besar keuntungan mekanik maka ,semakin mudah pula benda untuk
diangkat
KMt=B/Pn dan KMn nyata B/Pn pada
percobaan dengan 3 puli, moment gayanya P=B/3
KMt=3, dapat disimpulakan besarnya KMt
sama dengan banyak puli. Pada percobaan ini besar KMn selalu lebih kecil dari
pada KMt. Hal ini disebabkan karena adanya energy yang terbuang/berubah menjadi
energy lain, seperti adanya gesekan katrol karena katrol kasar ini menyababkan
KMn<KMt, setiap pesawat mempunyai efesiensi alat(η) secara nyata
besarnya akan slalu < 1
Η=usaha beban/usaha
gaya=B.hB/p.hP
Semakin banyak puli
akan semakin banyak keuntungan mekaniknya sehingga semakin mudah untuk
mengangkat beban.
6.6.
Kesimulan
Besarnya
KMt=banyak puli, KMn<KMt dan alat η<1 .hal ini dikarenakan
adanya suatu system yang ada di alam tidak benar-benar ideal yang di sebabkan adanya
suatu energy yang terbuang menjadi energy lain factor lain seperti:
1. Kurangnyaketelitian
dalam suatu perhitungan
2. Puli
yang tidak licin/kasar
7.
WHEEL
& AXEL DIFFERENTIAL
PENDAHULUAN
Tujuan :
1. Dapat menentukan KMt,KMn,PK
2. Dapat menghitung besar efesiensi
3. Memahami sifat atau karakteristik
alat
Cara Kerja:
Bila
tali ditarik dengan gaya P sejauh hP yang besarnya πD, maka penggulung akan berputar dan menyebabkan tali akan
menggulung di poros d1 dan melepas pada poros d2.
Karena d1 > d2, maka tali yang digulung adalah
setinggi hB, yang besarnya
Keuntungan
Mekanik.
KM teoritis =
,
besarnya sama dengan PK (lihat uranan berikutnya).
Besarnya KMt ini sama dengan besarnya perbandingan
antara panjang hP dan panjang hB, di mana sering disebut sebagai Perbandingan Kecepatan
(PK).
Menentukan KMt berdasarkan prinsip kesetimbangan :
Perhatikan pada titik O saat seluruh system dalam
keadaan setimbang, maka terjadi kesetimbangan Juga pada titik tersebut.
Jadi KMt =
Keuntungan mekanik nyata, KMn :
,
diperoleh dari percobaan.
Perbandingan
Kecepatan (PK).
PK =
Bila ujung tali ditarik sehingga piringan berputar 1 kali
putaran, maka P bergerak sejauh hP yaitu πD. Secara bersamaan, poros 1 akan
munggulung tali sepanjang πd1 dan poros 2 akan melepaskan tali sepanjang πd2,
sehingga tali yang tergulung sebenarnya πd1 - πd2 atau beban B akan terangkat
setinggi :
hB =
,
sehingga PK =
,
Besarnya = KMt.
Efesiensi.
ղ =
,
Harganya < 1
7.2.
Alat dan langkah percobaan
Alat
:
a.
Perangkat percobaan “W & A D”
b.
Timbangan
c.
Jangka sorong
Langkah
percobaan
a. Pastikan
tali terpasang dengan benar
b. Ambil
pemberat sebagai beban B. timbanglah bersama puli bawah
c. Pada
P berilah pemberat juga, sehinggga ada tanda-tanda beban akan mulai bergerak
naik
d. Catatlah
massa B dan massa P
e. Percobaan
1 selesai
f. Lakukan
percobaan lagi dengan B yang berbeda
g. Timbanglah
B dan P dengan benar jangan sampai tertukar
h. Lepas
pemberat,ukurlah garis tengah piringan D garis tengah poros d1 dan d2
i.
Percobaan selesai
7.3. Data pengamatan dan pengolahan data
Percobaan ke
|
B
|
Pn
|
KMt
|
KMn=B/Pn
|
η=KMn/KMt
|
1
|
187,5
|
106
|
|
1,768868
|
0,221579
|
2
|
287,5
|
143,5
|
|
2,003484
|
0,250969
|
3
|
335,5
|
173
|
|
1,939306
|
0,24293
|
4
|
345,5
|
287
|
|
1,203833
|
0,1508
|
5
|
523,5
|
248
|
|
2,110887
|
0,264423
|
6
|
572,5
|
274
|
|
2,089416
|
0,261733
|
7
|
634,5
|
297
|
|
2,136364
|
0,267614
|
8
|
637,5
|
304
|
|
2,097039
|
0,262688
|
9
|
670
|
328,5
|
|
2,039574
|
0,25549
|
10
|
671,5
|
315
|
|
2,131746
|
0,267036
|
11
|
787,5
|
351
|
7,983
|
2,24359
|
0,281046
|
12
|
323,5
|
164
|
|
1,972561
|
0,247095
|
13
|
536,5
|
258
|
|
2,079457
|
0,260486
|
14
|
647,5
|
303
|
|
2,136964
|
0,267689
|
15
|
624
|
290
|
|
2,151724
|
0,269538
|
16
|
387,5
|
192,5
|
|
2,012987
|
0,252159
|
17
|
595
|
274
|
|
2,171533
|
0,27202
|
18
|
634,5
|
299
|
|
2,122074
|
0,265824
|
19
|
787,5
|
361
|
|
2,18144
|
0,273261
|
20
|
623,5
|
289
|
|
2,157439
|
0,270254
|
7.4.
Pembahasan
Di
sarnping ini ditunjukkan gambar sebuah Mesin sederhana berupa alat pengangkat
sistem ‘Wheel & axel
differential". Komponen utama dari alat tersebut adalah piringan atau roda
D dan dua penggulung d1 dan d2.
Cara Kerja:
Bila
tali ditarik dengan gaya P sejauh hP yang besarnya πD, maka penggulung akan berputar dan menyebabkan tali akan
menggulung di poros d1 dan melepas pada poros d2.
Karena d1 > d2, maka tali yang digulung adalah
setinggi hB, yang besarnya
Dalam
percobaan W & D ini kami melakukan 20 kali percobaan dengan beban yang
berbeda. Setiap posisi percobaan kami menggunakan kami menggunakan besar beban
dan penarik yang berbeda.
Kami
mengidentifikasi besar keuntungan teoritis(KMt) dan nyata(KMn) perbandingan
kecepatan (PK) dan efesiensi (η) dengan menggunakan persamaan:
Efisiensi = η= KMn/Kmn
|
KMt=
|
KMn=B/Pn
|
PK=KMt
|
Dari data yang
didapatkan,pesawat sederhana W&D akan lebih ringan dan mudah untuk
mengangkan dan memindahkan benda disebabkan oleh perbandingan putaran. Semakin
besar selisih dismeter maka keuntungan mekanisnya baik secara teoritis maupun
nyata akan mendapatkan hasil terbesar dari pada selisih yang lebih kecil. Itu
dapat di buktikan pada table pengolahan data. Maka dari itu gaya(F) yang di
butuhkan akan semakin kecil
7.5.
Kesimpulan
Saat
roda/piringan P ditarik oleh gaya sejauh hP maka poros 1 yang berdiameter d1
akan berputar searah putaran piringan P menggulung tali sedangkan poros 2
dengan diameter d2 akan melepas gulungan tali. Beban yang digantungkan pada
katrol akan terangkat bersama katrol yang disambungkan pada tali anatara poros
1 dan poros 2. Dengan menggunakan sistem ini pengangkatan beban akan menjadi
labih ringan, kurang lebih ½ dari beban nyata.
8.
KESETIMBANGAN
PARTIKEL
PENDAHULUAN
8.1.
Latar belakang
Kesetimbangan adalah suatu kondisi benda dengan resultan
gaya dan resultan momen gaya sama dengan no. Kesetimbangan benda sangat penting
untuk dipelajari karena banyak sekali kegunaannya, antara lain dalam bidang
teknik, bidang olahraga dan terkadang juga bidang medis.
Keseimbangan merupakan konsep yang sangat erat kaitannya
dengan kenyamanan hidup manusia. Dalam tubuh manusia saja konsep keseimbangan
itu ada. Manusia bisa berjalan dengan baik salah satunya karena adanya konsep
keseimbangan.
Kesetimbangan
biasa terjadi pada:
o Benda yang diam (statik)
Contoh:
semua bangunan gedung, jembatan, pelabuhan dan lain-lain.
o Benda yang bergerak lurus beraturan
(dinamik)
Contoh:
gerak meteor diruang hampa, gerak kereta api diluar kota, elektron mengelilingi
inti anom, bumi mengelilingi matahari, dan lain-lain.
Dengan adanya praktikum ini diharapkan mampu menentukan
gaya-gaya yang bekerja pada titik kesetimbangan secara tepat.
Kesetimbangan benda sangat penting untuk dipelajari karena
banyak sekali kegunaannya, antara lain dibidang teknik, bidang olahraga dan
terkadang juga dalam bidang medis. Kesetimbangan pada sebuah
partikel dapat dianggap sebagai suatu kesetimbangan pada suatu titik. Partikel
dianggap sebagai satu benda yang dapat diabaikan massanya atau dianggap bekerja
pada titik tersebut.
Partikel adalah benda yang ukurannya dapat diabaikan
sehingga dapat digambarkan sebagai suatu titik materi. Akibatnya, jika gaya
bekerja pada partikel, titik tangkap gaya berada tepat pada partikel-partikel
tersebut. Oleh karena itu, partikel hanya mengalami gerak translasi dan tidak
mengalami gerak rotaso.
Suatu partikel dikatakan dalam keadaan setimbang apabila
resultan gaya yang berkerja pada partikel sama dengan nol.
Apabila partikel pada bidang xy, maka syarat kesetmbangan
adalah resultan gaya pada komponen sumbu x dan sumbu y sama dengan nol.
Berdasarkan hukum I Newton, jika resultan gaya yang bekerja
pada benda sama dengan nol, maka percepatan benda menjadi no. Artinya bahwa
partikel dalam keadaan diam atau bergerak dengan kecepatan tetap. Apabila
partikel dalam keadaan diam disebut mengalami kesetimbangan statis, sedangkan
jika bergerak dengan kecepatan tetap disebut kesetimbangan dinamis.
Berdasarkan kedudukan titik beratnya, keseimbangan benda
ketika dalam keadaan diam (keseimbangan statis) dikelompokkan menjadi tiga:
o Keseimbangan stabil
Yaitu
keseimbangan yang dialami benda dimana apabila dipengaruhi oleh gaya atau
gangguan kecil benda tersebut akan segera keposisi keseimbangan semula.
o Keseimbangan labil
Yaitu
keseimbangan benda yang apabila diberi sedikit gangguan benda tersebut tidak
bisa kembali keposisi keseimbangan semula.
o Keseimbangan indeferen atau netral
Yaitu
keseimbangan yang dialami benda yang apabila diberikan sedikit gangguan benda
tersebut tidak mengalami perubahan titik berat benda.
Suatu benda tegar berada dalam keadaan seimbang jika pas
diletakkan dititik beratnya. Titik berat adalah titik dimana benda akan berada
dalam keseimbangan rotasi (tidak mengalami rotasi). Pada saat benda tegar
mengalami gerak translasi dan rotasi sekaligus maka pada saat itu titik berat
akan bertindak sebagai sumbu rotasi dan lintasan gerak dari titik berat ini
menggambarkan lintasan gerak translasinya.
Tujuan :
Adapun tujuan dari percobaan kesetimbangan partikel
ini adalah sebagai berikut :
a.
dapat
menguraikan gaya pada sumbu x dan sunbu y
b.
dapat menghitung besarnya resultan gaya secara
perhitungan.
c.
dapat menghitung besarnya resultan gaya secara
polygon daya. Mahasiswa memahami prinsip kesetimbangan partikel.
Bila setiap gaya diuraikan pada sumbu x dan sumbu y diperoleh
Fx = F Cos θ dan Fy
= F Sin θ
Sehingga jumlah gaya atau resultan gaya
yang bekerja ialah
Dalam
keadaan setimbang, besarnya R = 0.
8.3.
Alat dan langkah percobaan
Alat
:
d. Perangkat
percobaan kesetimbangan benda-partikel
e. Timbangan
f. Spidol
Langkah
percobaan
g. Patikan
pemasangan benang pada puli dan kertas milimeter atau kertas pembantu telah
terpasang dengan benar.
h. Berikan
beban pada masing-masing ujung tali sedemikian sebagai F1, F2,
F3, dan F4 sehingga titik pusat cincin terletak pada
perpotongan sumbu x dan sumbu y di kertas milimeter atau kertas pembantu.
i.
Berilah titik pada tengah cincin tepatkan
pada perpotongan sumbu.
j.
Buatlah sebuat titik pada kertas
milimeter yang dilewati masing-masing benang.
k. Tentukan
koordinat titik titik tersebut.
l.
Lepaskan beban dan timbanglah.
8.4.
Data
pengamatan dan pengolahan data
Percobaan ke
|
Massa (kg)
|
Gaya (N)=mxg
|
θ=Atan y/x
|
X (cm)
|
Y (cm)
|
Fy=F1y+F2y+F3y+F4y+F5y
|
Fx=F1x+F2x+F3x+F4x+F5x
|
R=
|
|
0,1
|
0,98
|
48,96
|
47
|
54
|
1,98
|
1,6492
|
114,02
|
1
|
0,05
|
0,49
|
53,93
|
75
|
-103
|
|
|
|
|
0,07
|
0,69
|
65,93
|
-46
|
-103
|
|
|
|
|
0,05
|
0,49
|
27,18
|
-74
|
38
|
|
|
|
2
|
0,05
|
0,49
|
54,03
|
37
|
51
|
2,56
|
2,549
|
29,01
|
|
0,15
|
1,47
|
45,49
|
48
|
-49
|
|
|
|
|
0,05
|
0,49
|
36,02
|
-33
|
-24
|
|
|
|
|
0,12
|
1,18
|
45
|
-51
|
51
|
|
|
|
3
|
0,15
|
1,47
|
36,38
|
57
|
42
|
3,338
|
3,108
|
115,85
|
|
0,05
|
0,49
|
48,9
|
41
|
-47
|
|
|
|
|
0,15
|
1,47
|
57,13
|
-42
|
-65
|
|
|
|
|
0,12
|
1,18
|
46,97
|
-42
|
-45
|
|
|
|
4
|
0,15
|
1,47
|
45
|
61
|
61
|
3,693
|
3,209
|
112,09
|
|
0,1
|
0,98
|
24,59
|
59
|
-27
|
|
|
|
|
0,07
|
0,69
|
40,06
|
-44
|
-37
|
|
|
|
|
0,2
|
1,96
|
67,48
|
-46
|
111
|
|
|
|
5
|
0,1
|
0,98
|
48,94
|
54
|
62
|
3,168
|
2,76
|
74,95
|
|
0,09
|
0,88
|
29,64
|
65
|
-37
|
|
|
|
|
0,1
|
0,98
|
43,39
|
-36
|
-34
|
|
|
|
|
0,15
|
1,47
|
64,17
|
-30
|
62
|
|
|
|
8.5.
Pembahasan
Resultan
gaya tidak Nol.
Pada mulanya kesetimbangan titik
berada di tengah bidang pengamatan yang mana saat itu tidak ada pemberian
pemberat/gaya pada masing-masing ujung tali sehingga resultan gaya dianggap nol
dengan posisi titik seimbang 4 tali ditengah bidang.
Setelah diberi pemberat yang berbeda
nilainya pada setiap ujung tali, terjadi perpindahan posisi titik seimbang.
Perpindahan posisi dari titik semula (O) ke posisi akhir dinyatakan dalam (R)
melalui perhitungan yang sudah dilakukan besar nilai (R) dapat ditemukan
melalui jarak antara posisi awal dan posisi akhir titik seimbang (ini mengacu
pada metode polygon) dan penjumlahan gaya-gaya yang bekerja pada sistem ini.
Dalam perhitungan resultan
menggunakan penjumlahan gaya-gaya yang bekerja tidak ditemukan besarnya
resultan =0. Hal ini dikarenakan besarnya gaya yang diberikan pada setiap ujung
tali berbeda-beda. Pemberian besar gaya yang berbeda ini menyebabkan
perpindahan titik setimbang tali dari posisi awal ke posisi akhir yang
membuktikan bahwa terjadi resultan gaya. Apa bila gaya yang diberikan pada
setiap ujung tali sama besar, maka akan didapatkan besarnya resultan =0 yang
dibuktikan tidak terjadinya perpindahan titik setimbang tali.
e.
Kelemahan percobaan
1.
kelemahan pada perangkat percobaan
a) Perangkat
percobaan menggunakan katrol pada ujung tali pemberat, sehingga saat pemberian
gaya pada ujung tali akan mengalami gaya gesek antara tali dan katrol yang
mengakibatkan terjadi perubahan nilai gaya dari yang tercantum
b) Pengukuran
perpindahan titik tengah dari posisi awal ke posisi akhir sulit untuk dilakukan
seakurat mungkin saat dilakukan secara manual.
2.
kelemahan dalam pembahasan.
Penarikan garis tegak
lurus pada titk akhir terkadang banyak menimbulkan kekeliruan pada perhitungan.
8.6.
Kesimpulan
Berdasarkan data yang
kami peroleh dapat dikatakan bahwa gayaF dapat diuraikan dalam F cos
θ untuk sumbu x dan F sin θ untuk sumbu y. agar dapat menggunakan syarat-syarat
kesetimbangan untuk menghitung gaya yang belum diketahui, maka kita amati dulu
partikel yang ada dalam keadaan setimbang dimana gaya yang akan di hitung. Jadi
untuk memperoleh kesetimbangan benda dapat digunakan ∑Fx =0 dan ∑Fy=0 dan menghitung betul prosedur yang
baik dan benar
The Ritz-Carlton Casino, a racino in the heart of Central Florida
BalasHapusOne night in February, the Ritz-Carlton casino sedabet hotel 안전사이트 샤오미 in 사설 토토 사이트 Central Florida, owned and operated by Treasure Island 먹튀 신고 Development Corporation (“VGC”), 스포츠 토토 배당률 보기